Sistem komunikasi bergerak
memungkinkan pelanggannya dapat bergerak selama proses hubungan komunikasi
berlangsung dengan catatan pelanggan bergerak dalam cakupan area penyelenggara
jasa komunikasi. Kemampuan
mobilitas inilah yang diunggulkan dari sistem komunikasi fixed (diam).
Yang jadi permasalahan adalah bagaimana suatu sistem didimensioning agar
jaminan komunikasi masih tetap dapat berlangsung meskipun dalam keadaan
bergerak dapat berlaku.
Sistem telekomunikasi yang cocok
untuk mendukung sistem komunikasi bergerak ini adalah sistem komunikasi tanpa
kabel (wireless) yaitu sistem komunikasi radio lengkap dengan
antena pemancar dan perangkat radionya. Untuk dapat mengcover
cakupan yang begitu luas, dilakukan pembagian coverage area menjadi
sub-sub area yang disebut cell. Oleh karena itulah sistem komunikasi
bergerak disebut juga sistem komunikasi selluler.
Permasalahannya adalah bagaimana caranya agar tiap-tiap
sub area tersebut dapat saling berkomunikasi sehingga pelanggan dimanapun dia,
selama masih dalam coverage sub area (cell) hubungan komunikasi masih
dapat dilakukan. Oleh karena itu, dalam tiap sub area (cell) harus ada
dua perangkat radio, yang pertama untuk komunikasi cell dengan pelanggan yang
ada di wilayahnya dan perangkat radio yang kedua digunakan untuk hubungan
komunikasi antar sub area (cell).
Idealnya bentuk cell
adalah heksagonal agar seluruh ruangan ter-cover, tetapi kenyataannya di
lapangan bentuk cell adalah lingkaran sehingga ada celah antara cell yang
tidak tercover oleh jaringan. Daerah ini disebut daerah blank spot, dimana pada
daerah ini pelanggan tidak dapat
melakukan hubungan komunikasi.
Berdasarkan ukuran luasnya
jangkauan cell dapat dibagi menjadi tiga jenis cell yaitu:
- Macrocell : diman R >
5 km (biasanya 7 km)
- Microcell : dimana 1 < R < 3 km
- Picocell : dimana R < 1 km
Setiap cell ini di cover oleh suatu perangkat radio lengkap dengan
antena pemancarnya. Alat yang langsung mengcover langsung tiap cell disebut base
transceiver station (BTS).
Arsitektur Sistem Komunikasi Bergerak
Sebagai contoh sistem komunikasi bergerak adalah sistem
GSM (Global System for Mobile Communication). GSM merupakan salah satu
trend teknologi seluler yang paling banyak dipakai pada saat ini. GSM merupakan
teknologi seluler generasi kedua yang menggunakan teknologi modulasi digital,
menyediakan kapasitas lebih besar, kualitas suara serta sekuritas yang lebih
baik jika dibandingkan dengan teknologi seluler generasi pertama. Teknologi seluler generasi kedua ini menggunakan teknologi Time
Division Multiple Akses (TDMA) sebagai “air interface”. Pada teknologi ini,
suatu pita frekuensi tertentu yang lebih lebar dibagi-bagi ke dalam beberapa
time slot. Hal ini berarti bahwa beberapa panggilan dapat menggunakan kanal
frekuensi yang sama, tetapi pada suatu slot waktu yang berbeda-beda. Ada sekitar 250
sistem GSM yang beroperasi di hampir 105 negara. Di Amerika Utara, standar
digital yang berbeda dikembangkan, dan dikenal dengan D-AMPS(IS-136). D-AMPS
ini merupakan evolusi dari standar AMPS analog yang banyak digunakan di
Amerika, Asia Pasifik dan beberapa area di Eropa Timur. Di Jepang, standar
digital yang dikembangkan adalah PDC (personal digital cordless). Ketiga
standar inilah yang banyak dikembangkan dan mendominasi pasar sekarang ini.
Meskipun ketiga standar ini menggunakn “air interface “yang sama, yaitu TDMA
tetapi ketiga standar teknologi ini tidaklah kompatibel. Pelanggan GSM
misalnya, dia hanya mampu melakukan panggilan bila berada pada jaringan GSM.
Jika pada suatu saat si pelanggan tadi berada pada suatu daerah di mana tidak
terdapat jaringan GSM melainkan jaringan D-AMPS, maka si pelanggan tadi tidak
dapat melakukan panggilan.
Sistem GSM terdiri dari elemen-elemen penyususn dan juga
system pensinyalan (signaling) dan antarmuka (interface) yang sudah
distandarisasi. Pembagian jaringan GSM dapat dibedakan atas tiga subsistem
yaitu:
- RSS (Radio Subsystem)
- NSS (Network and Switching Subsystem)
- OOS (Operation Subsystem atau Operation and Maintenance Subsystem)
RSS (Radio Sub-System)
RSS merupakan bagian system yang
berinteraksi erat dengan penanganan sumber daya radio, dalam hal ini BSS dan
MS. BSS mewakili unit fungsi dari peralatan yang diperlukan untuk mendukung
suatu sel. Unit ini terdiri dari tiga entitas fungsional: BSC (Base Station
Controller) sebagai unit control, BTS (Base Transceiver Station)
sebagai unit transmisi,dan TCE (Transcoding Equipment) sebagai unit
pengadaptasian metode pengkodean suara yang berbeda dalam jaringan GSM dan
jaringan tetap (fixed network). Antarmuka antara BTS dan MS disebut
sebagai Um interface (radio
interface). Sedangkan antara BTS dan BSC didefinisikan anatarmuka yang
disebut Abis interface. Untuk menjaga
konsistensi kinerja sistem, setiap BSC dihubungkan dengan unit kontrol sistem
OOS. Semua hubungan koordinatif yang terjadi antar entitas didalam jaringan selain
BTS dan MS dilakukan dengan SS7 (Signalling System no 7).
-
MS (Mobile Station)---Pada umumnya terdapat tiga jenis MS
untuk sistem komunikasi bergerak. Pertama adalah pesawat yang terhubung dengan kendaraan
(vehicle mountered). Kedua pesawat portable dan yang terakhir pesawat
genggam (handheld). Secara arsitektur MS terdiri dari bagian yang menangani
radio, bagian pemrosesan data dan antarmuka dengan pengguna atau ke terminal
yang lain. Dua bagian yang pertama berfungsi untuk mengakses dan berinteraksi
dengan jaringan melalui radio interface. Sedangkan yang terakhir
berkaitan dengan interaksi dengan pengguna. Bila dilakukan pembagian secara
fungsional, MS terdiri dari:
Ø Terminal
pendukung, merepresentasikan fungsi khusus tanpa fungsi spesifik GSM.
Ø Terminal
mobile, merepresentasikan semua fungsi yang berhubungan dengan transmisi pada radio
interface.
Ø Terminal
adapter yang bertindak sebagai gateway antara terminal pixed dan
terminasi mobile.
Secara
umum fungsi dari MS adalah:
1.
secara
struktural berada diluar jaringan (tidak terintegrasi ke jaringan)
2.
sebagai
interface antara user dengan jaringan
3.
Terdiri dari
mobile equipment dan SIM-card
- BTS (Base Transceiver Station)----Base transceiver
Station terdiri dari
perlengkapan radio yang diperlukan untuk mendukung sebuah sel.Tugas dari BTS
adalah menjaga dan memonitor hubungan dengan MS. Lebih khusus lagi,
menghubungkan dengan transmisi penerimaan radio, semua fungsi pemrosesan sinyal
spesifik dengan radio interface dan beberapa fungsi tambahan. BTS juga
sering disebut sebagai kepanjangan tangan BSC dan merupakan bagian dengan
perangkat keras tesebut.
Secara umum BTS mempunyai
fungsi:
1. mengcover sel yang menjadi
areanya
2. menyediakan kanal bagi MS
3. interface antara MS dengan
jaringan
4. melakukan location
updatingdari MS dan melaporkannya ke MSC via BSC
5. melakukan pertukaran informasi
dari dan ke jaringan dengan MS
6. ada dua perangkat radio, yaitu
RBS dan mini-link
- TCE (Transcoding Equipment)---Dengan adanya
TCE maka frekuensi radio dapat digunakan secara lebih efektif. Dalam jaringan
GSM suara ditransmisikan hanya 16 Kbps (13 Kbps informasi suara dan 3 kbps
informasi kontrol), sedangkan pada jaringan tetap (ISDN) biasanya digunakan
standard transmisi 64 Kbps (PCM 8 bit). Tugas dari TCE antara lain adaptasi bit
rate antara BSC dan MSC. Hubungan informasi kontrol (SS7) dan adaptasi rate
untuk transmisi data melalui telepon mobile. Beberapa literature menyebutnya
sebagai TRAU (Transcoder Rate Adaptation Unit) dan dalam arsitektur
kanonik GSM diklasifikasikan sebagai bagian dari BTS.
-
BSC (Base Station Controller)---Dalam
terminology GSM, suatu BSS adalah gabungan sebuah BSC dan semua BTS yang
dikontrolnya. BSC berfungsi untuk memonitor dan mengontrol sejumlah BTS. Jadi semua
pengaturan kanal pada radio interface (pengalokasian/pelepasan kanal)
dan mekanisme handover dilakukan
secara remote oleh BSC. Dengan adanya proses ini maka BSC dapat mengendalikan
kinerja transmisi setiap BTS dan jika perlu dapat memerintahkan handover ke sel
(BTS yang lain yang masih dalam wilayah BSC yang bersangkutan. Jika suatu
intra MSC handover diperlukan, BSC melibatkan MSC (Mobile service Switching
Centre) untuk menjalankan handover. Handover berarti
perubahan yang terjadi jika mobile station meninggalkan suatu wilayah sel
dengan kata lain berpindahnya MS dari satu sel ke sel lainnya tanpa memutuskan
hubungan yang sedang berlangsung. Sedangkan intra MSC handover berarti
suatu handover yang terjadi antara dua sel yang dikontrol oleh MSC yang
sama tapi dengan BSC yang berbeda. Suatu BSC dapat menangani beberapa BTS
tergantung dari karakteristik trafik pada lokasi pelayanan.
Secara umum fungsi dari BSC
adalah:
1. mengontrol BTS yang berada
di bawahnya
2. satu BSC bisa mengontrol
lebih dari satu BTS
3. interface antara BTS dan MSC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar